Assalamualaikum, teman-teman! 

Idul Adha tahun ini — 1446 Hijriah atau 2025 Masehi — terasa istimewa. Pagi yang hangat, gema takbir menggema dari berbagai arah dan saya berkesempatan ikut terlibat langsung dalam kegiatan penyembelihan hewan qurban di lingkungan Kantor Wilayah BPN Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 9 Juni 2025 di Bintan.

Bukan cuma jadi penonton, saya turun langsung membantu panitia: mulai dari persiapan, dokumentasi, sampai ikut mengangkat kantong daging qurban untuk dibagikan ke warga sekitar. Momen seperti ini bukan hanya soal daging, tapi juga tentang kebersamaan, kepedulian, dan pengingat akan makna pengorbanan sejati. 

Total hewan yang dikurbankan tahun ini sebanyak 5 (lima) ekor sapi. Satu per satu hewan disembelih sesuai syariat, sambil menyebut nama-nama shohibul qurban. Saya sempat berbincang dengan beberapa dari mereka — ada yang berkurban untuk pertama kalinya, ada juga yang rutin setiap tahun. Katanya, bukan soal jumlahnya, tapi soal niat dan ketulusan. 

Kegiatan ini bukan hanya mengingatkan saya akan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tapi juga akan pentingnya memberi, berkorban dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Karena sejatinya, bukan daging atau darah yang sampai kepada Allah, tapi keikhlasan kita. 

Saya pulang dengan tubuh lelah, baju berbau amis, tapi hati yang hangat. Tahun depan, saya ingin lebih aktif lagi. Bukan sekadar meliput, tapi mungkin… ikut jadi shohibul qurban? Aamiin. 

Kalau kamu belum pernah ikut langsung kegiatan qurban, cobalah sekali saja. Rasakan maknanya dari dekat. Karena qurban bukan sekadar menyembelih hewan—itu tentang mengasah hati, melatih keikhlasan, dan membagi berkah.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Selamat Idul Adha, teman-teman!

Taqabbalallahu minna wa minkum.

Wassalamualaikum...